Selasa, 11 Maret 2014

MAKALAH TINGKAT DAN PERILAKU SUKU BUNGA



MAKALAH
TINGKAT DAN PERILAKU SUKU BUNGA
Disusun guna memenuhi
Tugas                           : Kelompok 1
Mata Kuliah                : Ekonomi Moneter
Dosen Pengampu        : Rinda Asytuti , M.Si.


Disusun oleh :
1.      Dian Ika Saputri             (2012113040)
2.      Kurnia Dewi Lestari      (2012113041)
3.      Kurnia Dewi Astuti       (2012113042)
4.      Woro Permata                (2012113043)

Program Studi : Perbankan Syariah B
Jurusan            : Syariah


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PEKALONGAN
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas semua karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Ekonomi Moneter yang berjudul “Tingkat dan Perilaku Suku Bunga”.
            Tujuan penulisan makalah ini antara lain dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Moneter kelas Perbankan Syariah (PBS) B, selain itu dalam rangka menambah wawasan perihal ekonomi moneter serta untuk dapat membantu dalam penerapan di kehidupan sehari-hari.
            Telah kita ketahui bahwa dalam kehidupan sehari – hari, istilah bunga perbankan sangat sering dipergunakan, sebab sebagian sendi – sendi perekonomian didukung oleh aktifitas perbankan. Oleh karena itu, pembahasan mengenai suku bunga perbankan ini sangat penting untuk dikaji dan dipelajari.
Kami mengucapkan terimakasih terhadap semua pihak atas bantuan baik berupa bimbingan maupun masukan materi yang bermanfaat.
            Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi kelanjutan makalah ini di masa mendatang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian.
Terima kasih.







Pekalongan, 1  Maret 2013


                                                                                             Penulis




DAFTAR ISI

Kata Pengantar .........................................................................................................
Daftar Isi.................................................................................................................
BAB I Pendahuluan...............................................................................................
A.    Latar Belakang..............................................................................................
B.     Tujuan Penulisan..........................................................................................
BAB II Pembahasan...............................................................................................
A.    Pengertian  .................................................................................................
B.     Fungsi Tingkat Bunga Dalam Perekonomian.............................................
C.     Unsur-Unsur yang Menentukan Suku Bunga Kredit.......................................
D.    Penerapan Bunga pada Bank Konvensional.................................................
E.     Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Besaranya Suku Bunga......................
F.      Metode Pembebanan Suku Bunga................................................................
G.    Perilaku Tingkat Bunga................................................................................
H.    Kebijakan Uang Ketat dan Tingkat Bunga di Indonesia..............................
I.       Struktur Risiko Tingkat Bunga.....................................................................
Studi Kasus.............................................................................................................
Analisis studi Kasus................................................................................................
BAB III.Penutup....................................................................................................
A.    Kesimpulan.................................................................................................
Daftar Pustaka........................................................................................................









BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang

Semakin banyaknya jasa keuangan perbankan di negara Indonesia, seharusnya diimbangi dengan pengetahuan tentang suku bunga. Namun banyak orang yang kurang paham mengenai tingkat dan perilaku suku bunga, bahkan pengertian dari bunga dan suku bungapun ada yang belum tahu sama sekali. Di sini kami mencoba memaparkan beberapa penjelasan tentang tingkat dan perilaku suku bunga.
Bunga dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayar oleh bank dan atau nasabah sebagai balas jasa atas transaksi antara bank dan nasabah. Suku bunga merupakan salah satu variabel dalam perekonomian yang senantiasa diamati secara cermat karena dampaknya yang luas. Ia mempengaruhi secara langsung kehidupan masyarakat keseharian dan mempunyai dampak penting terhadap kesehatan perekonomian suatu negara.


B.     Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan pokok bahasan ini adalah untuk mengetahui tingkat dan perilaku suku bunga sehingga ada kejelasan yang terjadi dalam masyarakat yang masih tidak paham tentang suku bunga perbankan.













BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Bunga
Bunga (interest) dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayar oleh bank atau nasabah sebagai balas jasa atas transaksi antara bank dan nasabah.[1] Pengertian lain tentang suku bunga adalah pendapatan (bagi debitoritor) atau beban (bagi kreditor) yang diterima atau dibayarkan oleh kreditor atau debitor.
Menurut Kamus lengkap ekonomi, suku bunga (interest rate) adalah kompensasi yang dibayar peminjam dana kepada kepada yang meminjam. Suku bunga merupakan salah satu variabel dalam perekonomian yang senantiasa diamati secara cermat karena dampaknya yang luas. Ia mempengaruhi secara langsung kehidupan masyarakat keseharian dan mempunyai dampak penting terhadap kesehatan perekonomian. Biasanya suku bunga diekspresikan sebagai persentase pertahun yang dibebankan atas uang yang dipinjam.[2]
Tingkat bunga pada hakikatnya adalah harga. Seperti halnya harga, suku bunga menjadi titik pusat dari pasar, dalam hal ini pasar uang dan pasar modal. Sebagaimana harga, suku bunga dapat dipandang sebagai sebuah mekanisme untuk mengalokasikan sumber daya dan perekonomian.

B.       Jenis – jenis Bunga
1.         Berdasarkan Penerapan pada Bank Konvensional[3]
Penerapan bunga yang terdapat  pada bank konvesional dapat dipisahkan menjadi 2 jenis yaitu :
a.         Bunga simpanan
Bunga simpana merupakan tingkat harga tertentu yang dibayarkan oleh bank kepada nasabah atas simpanan yang dilakukannya.  Bunga simpanan diberikan kepada nasabah agar nasabah tertarik menyimpan atau menenpatkan dananya di bank, selain itu dapat pula berupa deposito.
b.        Bunga pinjaman / Bunga Kredit
Bunga pinjaman atau bunga kredit merupakan harga tertentu yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank atas pinjaman yang diperolehnya.Untuk memperoleh keuntungan maka bank akan menjual dengan harga tinggi dibanding dengan harga beli, artinya bunga kredit lebih tinggi dibandingkan bunga simpanan.



2.         Berdasarkan Pokok Penghitungan Bunga[4]
a.         Bunga sederhana (Bunga Tunggal)
merupakan hasil kali dari pokok utang, suku bunga per periode, dan lamanya waktu peminjaman.
Rumusan bunga sederhana :
B = i x M x n

B  =  Bunga
i    =  Suku bunga (interest) per periode
M =  Modal / pinjaman pokok
n   =  lamanya waktu peminjaman

Contohnya: Wika mendepositokan uangnya Rp 250.000.000, dengan suku bunga sebesar 10% per tahun dan masa simpanan adalah 5 tahun maka bunganya adalah
0,1 x Rp. 250.000.000 x 5 = Rp. 125.000.000
Jadi, bunga sederhana yang akan diperoleh Wika setelah 5 tahun adalah sebesar Rp. 125.000.000, maka total simpanan pokok ditambah bunganya adalah Rp. 250.000.000 + Rp 125.000.000 = Rp 375.000.000
b.        Bunga berbunga (Bunga Majemuk)
Pada penghitungan bunga berbunga ini, nilai pokok utang / modal akan berubah terus setiap akhir suatu periode dengan penambahan perhitungan bunga .
Contohnya : Pokok hutang adalah 100.000 dengan bunga 15% per tahun dan masa pinjaman 2 tahun, maka perhitungannya adalah :
tahun ke-1: 100.000 + (100.000 x 15%) = 100.000+15.000 = 115.000
tahun ke-2: 115.000 + (115.000 x 15%) = 115.000+17.250 = 132.250
Jadi, besarnya tabungan yang harus dikembalikan setelah 2 tahun adalah Rp 132.250
C.      Faktor-faktor yang Menentukan Suku Bunga[5]
Dalam menentukan besarnya suku bunga kredit bank akan memperhatikan beberapa unsur bunga kredit antara lain :
1.         Cost of fund
Cost of fund atau biasa disebut biaya dana merupakan biaya yang di keluarkan oleh bank dalam rangka mengirim dana pihak ketiga. Artinya bank akan menghitung biaya yang dikeluarkan atas setiap dana yang berhasil dihimpunnya dari berbagai sumber dana setelah di perhitungkan adanya cadangan dana yang wajib di pelihara oleh setiap bank. Setiap jenis sumber dana memiliki suku bunga yang berbeda-beda.
Bank memiliki sumber dana yang berasal dari giro, tabungan, dan deposito. Bagi bank yang memiliki konstribusi dana giro yang terbesar, maka biaya dana bank akan rendah sehingga bank dapat menentukan besarnya bunga kredit lebih rendah dari bank lain. Sebaliknya apabila bank memiliki dana deposito yang paling banyak dan bunga deposito merupakan bunga yang paling tinggi dibanding bunga giro dan tabungan, maka bank juga akan menetapkan bunga yang jauh lebih besar.
2.         Biaya overhead
Biaya overhead merupakan komponen biaya yang berasal dari seluruh biaya yang dikeluarkan oleh bank selain biaya dana. Biaya ini terdiri dari biaya pegawai, administrasi & umum, penyusutan, pemasaran, dan lain-lain.

3.         Biaya Risiko
Biaya risiko merupakan biaya yang dikeluarkan dalam rangka antisipasi adanya kemungkinan biaya yang ditimbulkan karena adanya  kredit bermasalah. Biaya cadangan ini akan dibebankan terhadap besarnya bungan kredit.
4.         Laba yang diinginkan
Laba yang di inginkan atau disebut juga spread merupakan keuntungan yang diharapkan oleh bank dalam setiap kredit yang disalurkan. Dalam menetapkan besarnya suku bunga kredit bank akan menghitung berupa keuntungan yang diharapkan, disamping itu juga melihat suku bunga kredit yang ditawarkan oleh bank lain.
5.         Pajak
Pajak dapat dibebankan secara keseluruhan maupun sebagian, karena pada umumnya bank mengharapkan keuntungan bersih setelah di kurangi perkiraan pajak.
6.         Kebutuhan dana
a.         Keharusan
Keharusan merupakan kebutuhan dana yang tidak mungkin ditunda. Jika dana tersebut sangat diperlukan maka akan berpengaruh pada tingkat bunga, dan pihak kreditor dapat  meminjamkan dananya dengan bunga  yang lebih tinggi dibanding market rate.
b.      Kebutuhan
Kebutuhan merupakan kebutuhan dana yang harus ada akan tetapi masih bisa ditunda tidak mendesak.
c.       Keinginan
Keinginan merupakan  kebutuhan dana yang tidak harus ada, akan tetapi merupakan sebagai tambahan dana untuk memperluas usaha nasabah.
7.         Persaingan antar bank
Bank tidak hanya menentukan suku bunga sesuai dengan keinginan bank saja, tetapi ada faktor lain yaitu suku bunga yang diberikan oleh pesaing. Bank akan menyalurkan kredit dengan suku bunga sesuai dengan suku bunga di pasar.
8.         Kebijakan pemerintah
Bank harus mengikuti kebijakan pemerintah dalam menentukan besarnya tingkat suku bunga melalui Bank Indonesia.
9.         Jangka waktu
Semakin lama jangka waktu yang diperjanjiakan akan semakin besar kemungkinan adanya fluktasi bunga dalam market rate, sehingga semakin lama jangka waktunya maka akan semakin besar tingkat bunganya.
10.     Kualitas jaminan
11.     Reputasi nasabah
Bank akan lebih aman dalam memberikan kredit kepada nasabah yang mempunyai reputasi usaha, karena jamina pembayaran atas kredit yang diberikan akan lebih besar. Bank sebagai kreditur tidak dapat memberikan bunga sesuai dengan pasar, akan tetapi akan lebih rendah dengan bunga di pasar.
12.     Produk
Bank memepunyai  produk yang snagat bervariasi, sehinnga bunga yang akan diberikan kepada nasabah penyimpanan dana tergantung pada jenis produknya.
13.     Hubungan bank
Hubungan antara bank dan nasabah juga akan berpengaruh pada besarnya bunga, apabila nasabah telah memiliki hubungan baik dengan bank dan selama menjadi nasabah tidak peernah wan prestasi maka bank akan memberikan bunga lebih rendah.
14.     Risiko
Faktor terpenting yang di gunakan oleh bank untuk menentukan besarnya bunga. Risiko kredit terkait dengan beberapa aspek anatara lain, tujuan penggunaan kredit, sektor usaha, dan janka waktu.

D.      Metode Pembebanan Suku Bunga[6]
Bank menerapkan beberapa metode dalam menentukan pembebanan suku kredit sebagai imbalan atas kredit yang diberikan kepada debitur. Ada lima jenis metode pembebanan suku bunga kredit antara lain :
1.      Flat rate
Flat rate merupakan metode pembebanan suku bunga kredit yang rata ssetiap kali angsuran, atau total angsuran pokok, maupun angsuran bunga sama setiap kali angsuran atau setiap bulan. Metode flat rate ini sering digunakan oleh Bank Perkreditan Rakyat dan atau beberapa lembaga pembiayaan.
Kelebihan dari metode pembebana bunga rate ini adalah cara perhitungan angsuran perbulan sangat sederhana dan mudah di mengerti, sehingga nasabah juga melakukan perhitungan sendiri.
Perhitungan angsuran perbulan dalam metode flat rate dirumuskan sebagai berikut :


A = Angsuran perbulan
M  = Jumlah kredit
i    = Bunga pertahun
T   = Jangka waktu kredit (dalam tahun)
N  = Jangka waktu kredit (dalam bulan)

Contoh :
     Wina mendapat kredit dari bank ABC sebesar Rp 120.000.000,- jangka waktu dua tahun. Suku bunga kredit 12% pertahun flat rate, dan angsuran dilakukan setiap bulan. Hitunglah jumlah angsuran perbulan.



 = Rp 6.200.000,-

2.      Sliding Rate
Sliding rate merupakan perhitungan bunga kredit dengan total angsuran yang akan menurun setiap kali angsuran.Total angsuran turun dikarenakan angsuran pokok akan sama setiap kali angsuran, smemntara angsuran bunga akan menurun disebabkan karena perhitungan bunga berasal dari presentase bunga dikalikan dengan saldo akhir pinjaman.
Angsuran total dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :


Ap     = Angsuran pokok
M      = Total kredit
N       = Jangka waktu kredit (dalam bulan)
i         = Suku bunga pertahun
Ab      = Angsuran bunga

3.      Annuity
              Annuity atau anuitas merupakan perhitungan bunga dengan mengalikan persentase bunga dikalikan dengan saldo akhir pinjaman secara tahunan. Dalam metode ini, total angsuran pertahun akan sama karena bunga dihitumg dari saldo akhhir kredit.
              Besarnya angsuran dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :


A     = Total angsuran pertahun
M    = Jumalh kredit
i     = Suku bunga pertahun
n     = Jangka waktu kredit
Ab   = Total Angsuran perbulan

4.      Efective rate
         Efective rate merupakan beban bunga efektif yang ditanggung oleh debitur. Perhitungan bunga efektif berasal dari presentase bunga dikalikan dengan saldo akhir pinjaman setelah dikurangi angsuran pokok. Dalam metode efective rate, total angsuran akan sam setiap bulan, akan tetapi angsuran pokok akan meningkat dan angsuran bunga akan menurun.
         Jumlah angsuran prbulan, dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

A     = Total angsuran perbulan
M     = Jumalh kredit
i        = Suku bunga perbulan
n      = jangka waktu kredit (dalam bulan)

5.      Floating rate
         Floating rate merupakan kebijakan bunga yang dilakukan oleh bank dengan model bunga mengembang. Disini bank dapat menguba suku bunga tanpa adanya pemeberitahuan kepada debitur.

E.     Perilaku Tingkat Bunga[7]
1.      Faktor penentu permintaan aset
               Aset (aktiva) adalah bagian dari kekayaan yang bernila. Ada empat faktor yang mempengaruhi permintaan aset, yaitu kekayaan, ekspektasi imbal hasil, resiko dan likuiditas. Kekayaan adalah total sumber dana yang dimiliki oleh individu atau badan. Ekspektasi imbal hasil adalah imbal hasil relatif suatu aset terhadap aset lainnya dari suatu periode ke periode berikutnya. Risiko adalah derajat ketidak pastian yang berhubungan dengan imbal hasil dari satu aset relatif terhadap aset lainnya. Likuiditas adalah kemudahan atau kecepatan suatu aset dikonversi ke dalam bentuk kas tanpa biaya yang besar.
2.   Permintaan dan penawaran obligasi
      Analisis penentuan tingkat bunga digunakan untuk menurunkan permintaan dan penawaran obligasi. Tingkat bunga berbagai sekuritas bergerak secara searah atau berhubungan positif sehingga analisis penentuan tingkat bunga cukup pada satu sekuritas, yaitu obligasi. Analisis permintaan obligasi digunakan untuk memperoleh kurva permintaan obligasi, yaitu hubungan antara jumlah permintaan dengan harga obligasi.
3.      Perubahan keseimbangan tingkat bunga
Perubahan keseimbangan tingkat bunga terjadi akibat perubahan permintaan dan penawaran obligas. Ada empat faktor yang berpengaruh terhadap permintaan obligasi, yaitu : prubahan kekayaan, ekspetasi imbalan hasil, risiko dan likuiditas. Faktor lain yang mempengaruhi kekayaan adal kecenderungan menabung dari masyarakat. Peningkatan kecenderungan menabung dari masyarakat mengakibatkan kekayaan seakin tinggi dan akhirnya meningkatkan harga oligasi dan menurunkan tingkat bunga obligasi.

4.      Preferensi likuiditas : penawaran dan permintaan uang
Analisis preferensi likuiditas menjelaskan penentuan tingkat bunga melalui keseimbangan penawaran dan permintaan uang. Analisis prefensi likuiditas dari pasar uang dihuungkan dengan penawaran dana pinjaman pada pasar obligasi. Peningkatan pendapatan menyebabkan peningkatan permintaan uang dan kemudian meningkatkan tingkat bunga. Kenaikan tingkat harga akan menurunkan biaya beli riil barang atau jasa. Untuk mempertahan nilai uang riil yang dipegang masyarakat akan meminta uang nominal lebih banyak sehingga peningkatan harga akan meningkatkan permintaan uang dan tingkat bunga.

F.     Kebijakan Uang Ketat dan Tingkat Bunga di Indonesia
            Besarnya tekanan terhadap inflasi dan perkembangan nilai tukar (kurs) rupiah yang labil (rentan) sebagai dampak dari krisis telah mendorong Bank Indonesia untuk menempuh kebijakan moneter yang ketat (tight money policy) dengan cara menyerap likuiditas agar sesuai dengan kebutuhan perekonomian.Penyerapan kelebihan likuiditas dilaksanakan melalui instrumen suku bunga dan membantu memperkuat daya saing produk dalam negeri di pasar konsumsi sehingga dapat menekan laju inflasi.
            Kebijakan pengendalian moneter juga ditopang dengan kebujakan operasi pasar terbuka dipasar valas yng diarahkan untuk ngendalikan nilai tukar (kurs) rupiah. Dalam kerangka kebijakan moneter yang tetap, tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) bertendensi terus meningkat secara bertahap, yang berdampak kurang menguntungkan (Adverse effect) trhadap prosese pemulihan ekonomi nasional termasuk di bidang perbankan.

G.    Struktur RisikoTingkat Bunga
Tingkat buga berbeda pada kategori obligasi yang berbeda dari 1 periode ke periode berikutnya, dan perbedaan (spread) tingkat bunga berfluktuasi dari 1 periode ke periode beriktnya. Ada 3 faktor yang mempengaruhi fenomena fluktuasi perbedaan tingat bunga, yaitu :
1.      Risiko kegagalan adalah kemungkinan obligasi gagal jual karena ketidaksanggupan penerbit obligasi membayar bunga atau embayaran nilai nominal obligasi pada saat jatuh tempo
2.      Likuiditas, penurunan likuiditas obligasi perusahaan karena sulit diperdagangkan dan biaya penjualan naik mengakibatkan pemnurunan permintaan. Harga obligasi nurun dan tingkat bunga obligasi naik. Pada saat yang sama  permitaan obligasi pemerintah naik, akibatnya  harga obligasi naik dan tingkat bunga obligasi turun
3.      Pajak Pendapatan dibebankn pada pendapatan kupon obligasi perusahaan, sebaliknya pajak pendapatan tidak dibebankan pada pendapatan kupon obligasi pemerintah. Pembebanan pajak pada pendapatan pada obligasi perusahaan akan menurunkan permintaan akibatnya harga obligasi turun dan tingkat bunga obligasi naik.Pada saat yang sama, permintaan obligasi pemerintah naik, dan tingkat bunga obligasi pemerintah turun.

H.      Fungsi Tingkat Bunga Dalam Perekonomian[8]
a.       Membantu mengalirnya tabungan berjalan kearah investasi guna mendukung pertumbuhan perekonomian.
b.      Mendistribusikan jumlah kredit yang tersedia, pada umumnya memberikan dana kredit kepada investasi yang menjadikan hasil tertinggi
c.       Menyeimbangkan jumlah uang beredar dengan permintaan akan uang dari suatu negara
d.      Merupakan alat penting menyangkut kebijakan pemerintah melalui pengaruhnya terhadap jumlah tabungan dan investasi


























BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Suku bunga adalah pendapatan (bagi kreditor) atau beban bagi (debitor) yang diterima atau dibayarkan oleh kreidtor atau debitor . Menurut Kamus lengkap ekonomi, suku bunga (interest rate) adalah kompensasi yang dibayar peminjam dana kepada kepada yang meminjam. Bagi peminjam, suku bunga merupakan biaya pinjaman atau harga yang dibayar atas uang yang dipinjamkan, yang merupakan tingkat pertukaran dari konsumsi sekarang untuk konsumsi masa mendatang. Biasanya diekspresikan sebagai persentase pertahun yang dibebankan atas uang yang dipinjam atau dipinjamkan.
Unsur  yang menentukan suku bunga, yaitu cost of fund, biaya over head, biaya risiko, laba yang diinginkan, dan pajak.
Kegiatan perbankan konfensional tidak bias dipisahkan dari faktor tingkat bunga. Tingkat bunga adalah biaya peminjamaan (atau pendapatan dari perkraditan ) yang dinyatakan dalam presentase tahunan.
















DAFTAR PUSTAKA

Darmawan, Indra. 1999. Pengantar Uang dan Perbankan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
El-Diwani, Tarek. 2003. The Problem With Interest. Jakarta: Akbar Media Eka Sarana.
Ismail. 2010. Manajemen Perbankan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Mangani, Ktut Silvanita. 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta : Erlangga.
Manurung, Jonni dan Adler Haymans Manurung. 2009. Ekonomi Keuangan dan Kebijakan Moneter. Jakarta: Salemba Empat.
Puspopranoto, Sawaldjo. 2004. Keuangan Perbankan dan Pasar Keuangan. Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia.



[1] Bukune woro
[2] Sawaldjo Puspopranoto, Keuangan Perbankan Dan Pasar Keuangan, Pustaka LP3ES Indonesia, Jakarta, 2004, hlm. 69.
[3]
[4]
[5]
[6]
[7] Jonni Manurung dan Adler Haymans Manurung, Ekonomi Keuangan dan Kebijakan Moneter. (Jakarta: Salemba Empat, 2009)hlm.27-31
[8] Ibid, hlm. 71.

6 komentar:

  1. gan, itu rumusnya gk kliatan, di perbaiki lgi dong, biar bsa ngrti

    BalasHapus
  2. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    BalasHapus
  3. Halo, semuanya, tolong, saya dengan cepat ingin menggunakan media ini untuk membagikan kesaksian saya tentang bagaimana Tuhan mengarahkan saya kepada pemberi pinjaman yang benar-benar mengubah hidup saya dari kemiskinan menjadi seorang wanita kaya dan sekarang saya memiliki kehidupan yang sehat tanpa tekanan dan kesulitan keuangan,

    Setelah berbulan-bulan mencoba mendapatkan pinjaman di internet dan saya telah ditipu dari 400 juta, saya menjadi sangat putus asa dalam mendapatkan pinjaman dari kreditor online yang sah dalam kredit dan tidak akan menambah rasa sakit saya, jadi saya memutuskan untuk meminta saran kepada teman saya tentang bagaimana cara mendapatkan pinjaman online, kami membicarakannya dan kesimpulannya adalah tentang seorang wanita bernama Mrs. Maria yang adalah CEO Maria Loan. Perusahaan

    Saya mengajukan jumlah pinjaman (900 juta) dengan suku bunga rendah 2%, sehingga pinjaman yang disetujui mudah tanpa stres dan semua persiapan dilakukan dengan transfer kredit, karena fakta bahwa itu tidak memerlukan jaminan untuk transfer. pinjaman, saya hanya diberitahu untuk mendapatkan sertifikat perjanjian lisensi mereka untuk mentransfer kredit saya dan dalam waktu kurang dari dua jam uang pinjaman telah disetorkan ke rekening bank saya.

    Saya pikir itu lelucon sampai saya menerima telepon dari bank saya bahwa akun saya telah dikreditkan dengan jumlah 900 juta. Saya sangat senang bahwa akhirnya Tuhan menjawab doa saya dengan memesan pemberi pinjaman saya dengan kredit saya yang sebenarnya, yang dapat memberikan hati saya harapan.

    Terima kasih banyak kepada Ibu Maria karena telah membuat hidup saya adil, jadi saya menyarankan siapa pun yang tertarik mendapatkan pinjaman untuk menghubungi Ibu Maria dengan baik melalui Email (mariaalexander818@gmail.com) ATAU Via Whatsapp (+1 651-243 -8090) untuk informasi lebih lanjut tentang cara mendapatkan pinjaman Anda,

    Jadi, terima kasih banyak telah meluangkan waktu Anda untuk membaca tentang kesuksesan saya dan saya berdoa agar Tuhan melakukan kehendak-Nya dalam hidup Anda.
    Nama saya adalah kabu layu, Anda dapat menghubungi saya untuk referensi lebih lanjut melalui email saya: (kabulayu18@gmail.com)

    Terima kasih semua.

    BalasHapus
  4. Stainless Steel - Stainless Steel -Tianium-Arts.com
    Stainless Steel titanium rod in femur complications -Tianium-Arts.com. aftershokz titanium Stainless Steel -Tianium-Arts.com -. Stainless Steel -Tianium-Arts.com -. Stainless Steel -Tianium-Arts.com -. Stainless Steel -Tianium-Arts.com sia titanium -. Stainless titanium athletics Steel -Ti mens titanium braclets

    BalasHapus